Penerimaan Negara Tahun 2018 Siap Cetak Sejarah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati menyebutkan bahwa di tahun 2018 ini penerimaan Negara akan melampaui target yang sebelumnya sudah dirancang oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sri Mulyani menyebutkan bahwa penerimaan Negara di akhir tahun 2018 diprediksi bisa mencapai angka Rp 1.936 triliun naik 2,21 persen dibandingkan dengan target APBN 2018 yang hanya ditargetkan Rp 1.894 triliun.

Kenaikan ini disebut karena ada beberapa sektor yang memang terus mengalami perbaikan penerimaan Negara. Beberapa kenaikan yang sangat signifikan mempengaruhi penerimaan Negara adalah dari penerimaan pajak.

penerimaan pajak tahun ini akan tumbuh 14,7 persen. Perbaikan penerimaan juga akan dihasilkan dari pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diharapkan bisa naik 28,4 persen hingga akhir tahun.

“Dan ini pertama kalinya penerimaan negara akan mencapai melebihi apa yang ada di dalam Undang-Undang (UU) APBN,” jelas Sri Mulyani, Rabu (5/12) dilansir dari cnnindonesia.com.

Ketika melihat penerimaan Negara maka harus juga melihat belanja Negara yang dikeluarkan. Di sisi belanja hingga akhir tahun 2018 ini mencapai Rp. 2.210 triliun. Angka ini naik 11 persen dari tahun sebelumnya.

Sri Mulyani menyebut dan mengapresiasi serapan belanja di tahun 2018 sangat bagus pemanfaatannya karena memang digunakan dengan baik untuk beberapa lini pembanguna Negara.

Pertumbuhan penerimaan yang lebih tinggi ketimbang pertumbuhan belanja tersebut akan menyebabkan keseimbangan primer membaik. Ani meramalkan keseimbangan primer hingga akhir tahun akan minus Rp15 triliun atau lebih rendah dibanding APBN 2018 Rp87 triliun.

Adapun, keseimbangan primer adalah hasil penerimaan negara dikurangi belanja, namun di luar pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer yang membaik tentu diiringi dengan perbaikan defisit APBN.

Jika di dalam APBN 2018 pemerintah menargetkan defisit APBN sebesar 2,19 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), maka akhir tahun nanti defisit APBN bisa mencapai 1,84 persen dari PDB.

Keberhasilan pemerintah ini memang perlu diacungi jempol sebagai salah satu peran aktif dan program keberhasilan pemerintah di sektor penerimaan Negara dengan berbagai kebijakan yang dilakukan.