Di tahun 2019 Kementerian Pariwisata sudah mempersiapkan berbagai program yang fokus untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia demi menggaet wisatawan asing berkunjung ke Indonesia.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan Kementerian Pariwisata akann melakukan deregulasi di Indonesia dalam rangka untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) dan investor difokuskan pada dua kebijakan yakni “ease of entering Indonesia” dan “ease of doing business” (FDI).
“Ada tiga hal yang dilakukan Pemerintah untuk kemudahan masuk ke Indonesia yakni kebijakan bebas visa, menyederhanakan aturan bagi masuknya kapal pesiar asing atau yacht, dan mencabut asas cabotage untuk cruise asing,” kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (27/11) dilansir dari kontan.co.id.
Kementerian Pariwisata fokus untuk memaksimalkan program yang sudah dirancang untuk menyasar segmen pariwisata milenial melalau pemanfaatan digital. Kecenderungan pemanfaatan teknologi saat ini menjadi media yang tepat untuk masuk dalam segmen tersebut.
Di sisi lain Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan dukungan penuh dukungan terhadap pengembangan usaha rintisan pariwisata, mempermudah akses melalui program nomadic tourism, serta menargetkan pengembangan 100 destinasi digital yang instagramable di seluruh Indonesia.
Pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 adalah 20 juta orang. Data per Oktober 2018, sudah ada 14,5 juta wisman yang bertandang, sehingga optimis bisa mencapai target 17 juta di akhir 2018.
Banyak hal yang menyebabkan capaian kunjungan wisatawan di tahun 2018 bisa saja tercapai bisa saja meleset.
Indikasi – indikasi inilah yang coba dipelajarai oleh Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata bersama lembaga terkait untuk bisa memetakan bagaimana strategi yang cocok dan mampu memberikan feedback kunjungan wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia.