Perusahaan teknologi terkemuka dari Amerika Serikat, Cisco telah mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja alias PHK karyawan global yang akan memengaruhi sekitar 5 persen dari total karyawan perusahaan, setara dengan sekitar 4 ribu orang. Langkah ini menandai transformasi yang signifikan dalam strategi perusahaan untuk mengalihkan fokusnya ke bidang-bidang inovatif seperti kecerdasan buatan (AI) pada Kamis (15/2).
Menurut laporan resmi, saat ini Cisco memiliki sekitar 85 ribu karyawan di seluruh dunia. Keputusan untuk melakukan PHK karyawan ini dipandu oleh visi strategis untuk menyelaraskan investasi dengan peluang pertumbuhan di masa depan. CEO Cisco, Chuck Robbins menekankan pentingnya inovasi dalam ekosistem yang semakin terhubung, yang diharapkan akan memainkan peran kunci saat pelanggan mengadopsi teknologi AI dan memperkuat keamanan organisasi mereka.
“Inovasi kami berada di pusat ekosistem yang semakin terhubung dan akan memainkan peran penting ketika pelanggan kami mengadopsi AI dan mengamankan organisasi mereka,” kata Robbins dalam sebuah pernyataan.
Langkah ini tidak hanya memengaruhi keberlanjutan tenaga kerja perusahaan, tetapi juga mencerminkan upaya untuk mengoptimalkan efisiensi dan merampingkan operasi. Cisco menegaskan bahwa proses PHK akan dilakukan dengan penuh tanggung jawab, dengan memberikan paket pesangon dan tunjangan kepada semua karyawan yang terkena dampak.
Diperkirakan biaya yang dialokasikan untuk kompensasi PHK karyawan ini mencapai hampir US$800 juta atau setara dengan Rp12,48 triliun, dengan asumsi kurs mata uang Rp15.600 per dolar AS.
Meskipun pengumuman ini menyiratkan tantangan signifikan, Cisco tetap optimis tentang potensi transformasi yang dihadapi perusahaan. Mereka telah menandai tahun ini sebagai awal dari restrukturisasi tenaga kerja yang bertujuan untuk meningkatkan fokus pada inovasi yang lebih besar dan keberlanjutan jangka panjang.
Secara keseluruhan, keputusan Cisco untuk melakukan PHK karyawan sebagai bagian dari strategi transformasi yang lebih luas menyoroti kompleksitas dan dinamika yang terlibat dalam mengelola perusahaan teknologi pada era digital ini. Dengan memposisikan diri untuk menghadapi tantangan saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih inovatif, Cisco berharap dapat tetap menjadi pemimpin dalam industri teknologi global.
Langkah-langkah ini mungkin sulit, tetapi dengan pengelolaan yang bijaksana dan komitmen terhadap visi jangka panjang, Cisco bertujuan untuk memperkuat fondasi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan keberhasilan jangka panjang.
Demikian informasi seputar Cisco yang akan mengambil kebijakan PHK karyawannya secara global. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Freecaretips.Com.