Langkah Bank Indonesia yang terus menggenjot sektor pariwisata di Sumatera Selatan mendapat apresiasi dari Anggota Komisi XI DPR RI. Anggota Komisi XI DPR RI tersebut yaitu Tutik Kusuma Wardhani yang mengatakan saat peresmian wisata sungai Musi.
Dalam peresmian operasional Perahu Wisata Sungai Musi “Must See Musi” dan Griya Kain Tuan Kentang. Beliau mengatakan, langkah Bank Indonesia untuk terus menggenjot sektor pariwisata di Sumatera Selatan pasca momentum pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang. Menurutnya, ini merupakan salah satu langkah untuk mendukung perkembangan pariwisata di Kota Palembang.
“Saya sangat mengapresiasi kebijakan dan program CSR seperti ini, karena mendorong UMKM dimana kearifan lokal bisa diangkat hingga menjadi komoditi nasional,” papar Tutik pada peresmian Griya Tuan Kentang yang merupakan UMKM Binaan Bank Indonesia, Palembang, baru-baru ini.
Ia menuturkan, program-program UMKM seperti ini perlu menjadi perhatian pemerintah sehingga membawa dampak bagi masyarakat kecil. Selain itu juga bisa meningkatkan komoditi yang mengangkat kearifan lokal, seperti kain songket, jumputan dan produk kerajinan lainnya.
Beliau menambahkan, pengembangan sektor pariwisata otomatis turut memberikan ruang bagi usaha berbasis rumahan dan diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor.
“UMKM adalah salah satu industri yang tahan terhadap guncangan ekonomi, namun kita masih memiliki PR bagaimana keuntungan industri rumahan ini tidak hanya untuk sekedar hidup tetapi bisa meningkatkan kesejahteraan yang lebih kepada masyarakat secara luas,” jelas Tutik.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Elviana, ia menyampaikan apresiasinya terhadap Bank Indonesia. BI telah mengambil satu langkah maju untuk mengembangkan pariwisata Sungai Musi begitu Asian Games berakhir.
Dirinya juga berharap pemerintah Pemprov segera membangun sentra-sentra objek pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sumsel.
“Dengan adanya Asian Games start-nya luar biasa, jangan Pemprov lalai karena tidak melanjutkan momen asian games ini,” katanya.
Ia juga berharap, ke depan UMKM bisa diintegrasikan dengan program KUR. Mengingat, tahun ini pemerintah sudah mengalokasikan dana KUR Rp 120 triliun, sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya untuk pengembangan usaha.
“Kalau mereka dibantu permodalan, KUR nya lancar maka ini luar biasa karena sektor pariwisata yang diuntungkan bukan hanya titik ini, tetapi juga menyerap tenaga kerja dan meningkatkan industri UMKM,” imbuhnya.