CEO Capital A, perusahaan induk AirAsia, Tony Fernandes mengungkapkan harapannya agar lebih banyak bandara di Indonesia dapat melayani penerbangan internasional. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak daerah yang memiliki potensi untuk dikunjungi oleh wisatawan mancanegara, selain Bali dan Labuan Bajo. “Saya percaya pariwisata dapat menjadi penyumbang yang sangat signifikan bagi perekonomian Indonesia. Jika Anda mempertimbangkan apa yang telah dicapai Bali, hal serupa bisa terwujud di sekitar tujuh atau delapan lokasi lain di Indonesia,” ujar Tony Fernandes dalam acara Asean Investment 2023 di Jakarta pada Senin (4/9).
“Sungguh, menurut pandangan kami, dunia perlu melihat lebih dalam ke Indonesia. Ada begitu banyak keindahan yang bisa dinikmati di negara yang luar biasa ini,” tambahnya.
Saat ini, Indonesia memiliki 32 bandara internasional dari total 340 bandara yang ada di seluruh negeri. Tony Fernandes menekankan bahwa AirAsia berkomitmen untuk memperluas konektivitas langsung ke berbagai daerah di Indonesia dan membuka rute-rute baru yang sebelumnya belum pernah ada. Sebagai contoh, AirAsia telah membuka layanan penerbangan internasional dari dan ke Bandara Silangit di Sumatera Utara.
“Kami di AirAsia sangat optimis dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata dan logistik di Indonesia,” katanya.
Tony juga mengungkapkan bahwa saat ini AirAsia mengoperasikan 28 pesawat di Indonesia, dan dalam tiga tahun mendatang, perusahaan tersebut menargetkan akan memiliki 75 pesawat di wilayah ini. “Pagi ini, saya berbicara dengan tim saya dan menyampaikan keinginan kami untuk menambah jumlah pesawat. Kami berharap bisa mencapai angka 75 pesawat dalam tiga tahun ke depan,” ungkap Tony Fernandes. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen AirAsia dalam mendukung pertumbuhan pariwisata dan konektivitas udara di Indonesia, yang diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi negara.