Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2025 tumbuh 2,7 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong kelompok suku cadang, bahan bakar kendaraan bermotor, serta barang budaya dan rekreasi. Meskipun demikian, secara bulanan penjualan eceran masih terkontraksi tipis 0,3 persen (mtm).
Kontraksi tersebut dinilai jauh lebih baik dibandingkan penurunan 4,1 persen pada Juli 2025. Perbaikan didukung penjualan makanan, minuman, tembakau, serta subkelompok sandang. Hal ini mencerminkan daya beli konsumen masih terjaga meski terjadi tekanan musiman.
Tren Indeks Penjualan Riil pada Pertengahan 2025
Pada Juli 2025, IPR tumbuh 4,7 persen (yoy), lebih tinggi dari Juni yang hanya 1,3 persen. Kenaikan tersebut ditopang penjualan suku cadang, perlengkapan rumah tangga, dan alat tulis. Namun, secara bulanan Juli mencatat kontraksi tajam karena berakhirnya libur panjang HBKN dan sekolah.
BI menilai pola musiman memengaruhi pergerakan IPR dari bulan ke bulan. Meski demikian, tren tahunan menunjukkan konsistensi pertumbuhan. Hal ini penting sebagai indikator stabilitas konsumsi rumah tangga di tengah ketidakpastian global.
Dari sisi harga, BI memproyeksikan tekanan inflasi dalam tiga bulan ke depan relatif stabil. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2025 tercatat 134,8, hampir sama dengan bulan sebelumnya. Namun, pada Januari 2026 inflasi diperkirakan meningkat dengan IEH mencapai 169,3.
Kondisi ini mengisyaratkan perlunya kebijakan untuk menjaga kestabilan harga. Stabilitas daya beli akan tetap menjadi faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan penjualan ritel. BI optimistis konsumsi rumah tangga akan terus memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.
Pertumbuhan Indeks Penjualan Riil Agustus 2025 sebesar 2,7 persen menegaskan daya beli masyarakat tetap terjaga. Meski terjadi kontraksi bulanan, tren tahunan masih positif dan mendukung prospek konsumsi domestik.
Demikian informasi seputar pertumbuhan terbaru Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Freecaretips.Com.