Harga Minyak Mentah Naik, Dipicu Penutupan Kilang Libya dan Konflik Timur Tengah

Harga minyak mentah dunia kembali menunjukkan tren kenaikan setelah sempat mengalami penurunan. Pada perdagangan Rabu (10/8), harga minyak mentah Brent naik sebesar 25 sen atau 0,31 persen menjadi US$79,80 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat 17 sen atau 0,23 persen menjadi US$75,70 per barel. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor geopolitik dan gangguan produksi di Timur Tengah.

Penutupan ladang minyak di Libya menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi lonjakan harga minyak mentah. Dengan sekitar 1,2 juta barel produksi harian yang terhenti, pasar minyak global merespons dengan cepat, mengantisipasi penurunan pasokan.

Ketidakstabilan di Libya dipicu oleh konflik internal terkait kendali bank sentral dan pendapatan minyak, yang membuat beberapa ladang minyak di negara tersebut menghentikan operasinya.

Selain itu, situasi geopolitik yang memanas di Timur Tengah, khususnya konflik yang melibatkan Israel, Gaza, militan di Lebanon, dan pasukan Iran, turut memperburuk kekhawatiran pasar. Dengan Iran sebagai salah satu produsen utama minyak di kawasan tersebut, ketidakpastian akibat eskalasi konflik menambah tekanan pada harga minyak mentah.

Meskipun demikian, kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan konsumsi global yang lebih rendah dari perkiraan tahun ini menjadi faktor pembatas bagi kenaikan harga yang lebih signifikan. Data industri yang menunjukkan penurunan persediaan minyak dan bahan bakar di Amerika Serikat minggu lalu sempat memberikan sinyal positif, namun kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global tetap menjadi sorotan utama.

Analis dari ANZ mencatat bahwa risiko geopolitik yang terus meningkat akan terus membayangi pasar minyak global. “Pasar saat ini berada dalam situasi yang sangat rentan, di mana setiap perubahan situasi politik atau gangguan produksi dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan,” ungkap mereka dalam catatan yang dikutip oleh Reuters.

Dalam jangka pendek, harga minyak mentah diprediksi akan tetap berada di bawah tekanan, tergantung pada perkembangan situasi di Timur Tengah dan langkah-langkah yang diambil oleh produsen minyak utama dunia. Pelaku pasar dan investor akan terus memantau perkembangan ini dengan cermat, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap ekonomi global.

Demikian informasi seputar tren harga minyak mentah dunia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Freecaretips.Com.