Konsul Jenderal Tiongkok Gou Haodong Bantu Promosikan Lombok di Kampung Halamannya

Konsul Jenderal Tiongkok Gou Haodong, akan mempromosikan destinasi pariwisata Lombok kepada masyarakat Tiongkok. Beliau mengatakan Lombok masih aman dan nyaman untuk dikunjungi karena sebagian destinasi pariwisatanya tidak terkena bencana gempa.

Gou Haodong, Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok berkunjung ke Posko NU Peduli menyalurkan donasi secara simbolik di Posko NU Peduli yang bersekretariat di Universitas NU yang ada di jalan Pendidikan, Kota Mataram. Gou Haodong bersama rombongan Konsulat RRT Denpasar didampingi jajaran NU Peduli mengunjungi sejumlah lokasi korban gempa bumi di Lombok.

Kunjungan Gou Haodong dan rombongan diterima Ketua Tim NU Peduli yang juga rektor UNU NTB, Baiq Muliana, Sekretaris PBNU NTB Lalu Winengan, dan jajaran NU Peduli. Gou mengatakan, meski baru saja dilanda bencana gempa bumi, namun tidak semua destinasi pariwisata dan infrastruktur yang ada di Lombok ikut terdampak.

“Kami sudah meninjau beberapa destinasi wisata, dan ternyata infrastruktur di Lombok juga masih memadai sehingga yakin bahwa wisatawan pasti masih banyak yang akan berkunjung,” kata Gou Haodong.

Tuturnya, Kedutaan Besar Tiongkok akan mengabarkan kondisi Lombok melalui media massa yang ada di sana kalau destinasi pariwisata Lombok aman dan masih nyaman untuk dikunjungi.

“Kami pasti beritahu masyarakat kami bahwa Lombok itu aman untuk dikunjungi, dan mereka bisa datang untuk berwisata ke Lombok,” katanya.

Seperti diketahui, tingkat kunjungan wisatawan China ke Indonesia cukup tinggi, termasuk yang berlibur ke wilayah Lombok. Gou juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia, dan pemerintah daerah di NTB.

“Saat kejadian itu kami ada laporan bahwa warga kami banyak berwisata di Lombok. Kami mengapresiasi pemerintah Indonesia yang sudah banyak membantu, sehingga tidak satu pun warga kami yang menjadi korban dalam kejadian gempa bumi di Lombok,” katanya.

Sementara itu terkait hubungan kedua negara, Gou menyebut Indonesia dan China saat ini berada pada titik yang paling baik, baik dalam kerja sama perdagangan termasuk pariwisata.