Menelisik Impor Kedelai dan Arah Kebijakan Perdagangan China, Begini Alasannya?

China tetap menegaskan komitmennya menjaga pasokan pangan nasional dengan strategi impor kedelai yang beragam. Meski telah menyepakati pembelian jutaan ton kedelai dari Amerika Serikat, Negeri Tirai Bambu tetap membuka keran impor dari Rusia.

Langkah itu mencerminkan strategi ketahanan pangan yang terukur, sekaligus menjaga hubungan dagang dengan mitra utama.

Kedelai asal Rusia dipilih karena karakteristiknya yang non-GMO. Komoditas tersebut banyak digunakan industri pangan di China, mulai dari tahu, susu kedelai hingga kecap. Permintaan terhadap produk non-rekayasa genetika masih tinggi di pasar domestik, sejalan dengan preferensi konsumen terhadap bahan baku alami.

China Tetap Buka Impor Kedelai Rusia di Tengah Kesepakatan Dagang AS

Data internasional menunjukkan Rusia menempati peringkat kelima eksportir kedelai ke China pada 2024 dengan estimasi 800 ribu ton pengiriman tahun ini. Pemerintah Rusia juga memproyeksikan surplus produksi mencapai 1 juta ton seiring panen rekor 9 juta metrik ton.

Sementara itu, kedelai dari Amerika Serikat didominasi varietas transgenik yang dipasok untuk kebutuhan pakan ternak. Kesepakatan pembelian 12 juta ton kedelai dari AS yang diumumkan setelah pertemuan pemimpin kedua negara menegaskan hubungan dagang tetap berjalan.

Namun China tetap menjaga diversifikasi sumber impor untuk menghindari ketergantungan pada satu negara, terutama di tengah dinamika geopolitik.

Pemerintah Rusia sendiri sejak 2016 melarang produksi pertanian GMO untuk merebut peluang pasar non-GMO global. Dengan permintaan pangan sehat yang meningkat, negeri itu berusaha memperluas akses pasar, termasuk melalui pertemuan tingkat menteri di Beijing baru-baru ini.

Kebijakan impor kedelai di China memperlihatkan kecermatan dalam membaca pasar global. Selain penguatan produksi dalam negeri, strategi multimitra menjadi instrumen penting menjaga stabilitas suplai dan harga kedelai yang merupakan komoditas strategis bagi industri pangan dan peternakan.

Keputusan China melanjutkan impor kedelai dari Rusia meskipun terikat kontrak besar dengan AS menggambarkan strategi ketahanan pangan berbasis diversifikasi. Langkah ini mengurangi risiko pasokan, menyeimbangkan kebutuhan industri pangan dan pakan, serta memperkuat posisi China di pasar global.

Demikian informasi seputar kebijakan impor kedelai di China. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Freecaretips.Com.