MRT Jakarta bakal jadi solusi atasi masalah kemacetan? Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa okupansi Mass Rapid Transit (MRT) di DKI Jakarta belum mencapai potensi maksimal. Dalam pernyataannya di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, pada hari Senin (14/8), Budi mengungkapkan bahwa meskipun MRT mampu mengangkut 180 ribu penumpang per hari, saat ini angka penumpang hanya sekitar 80 ribu. Hal ini mengindikasikan adanya potensi perbaikan dalam pemanfaatan layanan transportasi massal tersebut.
Menurut Budi, salah satu aspek yang perlu diperbaiki adalah pelaksanaan first mile dan last mile dalam operasi MRT Jakarta . First mile mengacu pada perjalanan dari tempat asal menuju tempat transit transportasi massal, sementara last mile adalah perjalanan dari tempat transit menuju tujuan akhir. “Mekanisme ini harus dipertimbangkan dengan lebih baik terkait konektivitas antar moda transportasi,” tambah Budi.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki harapan agar masyarakat Jakarta lebih banyak menggunakan kendaraan umum. Tujuannya adalah untuk mengurangi kemacetan dan emisi yang berasal dari kendaraan pribadi, yang telah mengakibatkan kualitas udara di Jakarta tercemar. Apakah MRT Jakarta bakal sukses jadi moda transportasi yang dipilih masyarakat dibandingkan kendaraan pribadi?
Selain mendorong penggunaan transportasi umum, Budi juga mengumumkan bahwa kendaraan yang tidak lulus uji emisi akan dilarang beroperasi di wilayah Jabodetabek. Kerjasama antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan kepolisian akan diterapkan untuk menegakkan hukum bagi kendaraan yang melanggar peraturan uji emisi. “Kami akan memperbanyak tempat uji emisi dan memberlakukan penegakan hukum. Kendaraan yang tidak lolos uji emisi tidak diperbolehkan beroperasi di wilayah Jabodetabek,” jelas Budi.
Selanjutnya, sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi polusi dan kemacetan, Budi juga mengumumkan rencana untuk mengubah aturan keterisian penumpang dalam mobil. Saat ini, mobil seringkali hanya diisi oleh satu atau dua orang. Oleh karena itu, rencana untuk mengganti aturan 3 in 1 dengan 4 in 1 sedang dipertimbangkan. Artinya, mobil pribadi harus diisi oleh empat orang. “Berpikir tentang warga yang pergi bekerja dari Bekasi, Tangerang, Depok yang berbagi mobil, sehingga jumlah kendaraan di jalan akan berkurang,” tambah Budi.
Kesimpulannya, Menteri Perhubungan berupaya untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan MRT Jakarta dan menanggapi masalah kemacetan dan polusi di Jabodetabek. Dengan memberikan informasi mendalam tentang rencana-rencana perbaikan dan langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintah, artikel ini memberikan wawasan yang berharga bagi pembaca yang tertarik dengan transportasi massal dan lingkungan di Jakarta.