Presiden Jokowi (Joko Widodo) telah melontarkan visi ambisius untuk masa depan ekonomi Indonesia. Dalam pandangannya, Indonesia memiliki potensi untuk mencapai puncak kesuksesan ekonomi dengan melalui program hilirisasi yang konsisten. Dalam 10 tahun ke depan, Jokowi memprediksi bahwa Indonesia bisa mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita sebesar US$10.900. Mengingatkan pada angka tersebut setara dengan sekitar Rp163 juta dengan asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS. Namun, pencapaian ini bukanlah suatu jaminan mudah, melainkan sebuah tantangan besar yang memerlukan ketekunan dan keberanian dari pemimpin serta seluruh rakyat Indonesia.
Jokowi menegaskan bahwa untuk mewujudkan visi ini, konsistensi dalam melaksanakan program hilirisasi menjadi kunci utama. Presiden Jokowi juga menyoroti bahwa sejak program hilirisasi digulirkan, terutama dalam sektor nikel, Indonesia telah dihadapkan pada berbagai rintangan dan tantangan. Mulai dari gugatan yang diajukan oleh World Trade Organization (WTO) dan Uni Eropa, hingga peringatan yang disampaikan oleh International Monetary Fund (IMF). Meski demikian, Jokowi mengklaim bahwa semangat untuk meneruskan program ini tidak akan goyah. Ia meyakini bahwa upaya yang gigih dan tekad yang kuat akan membawa Indonesia melewati setiap rintangan.
Presiden Jokowi berpendapat bahwa program hilirisasi akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan PDB Indonesia. Ia optimis bahwa melalui program ini, PDB Indonesia akan melonjak pesat hingga mencapai angka US$10 ribuan dalam waktu 10 tahun. Visinya tidak berhenti di situ. Jokowi juga meramalkan bahwa dalam 15 tahun, Indonesia akan mengalami peningkatan lebih lanjut menjadi US$15.800 atau sekitar Rp217 juta per kapita. Bahkan, dalam jangka waktu yang lebih panjang, ketika Indonesia mencapai status “emas”, pendapatan per kapita diperkirakan mencapai US$25 ribu atau setara dengan Rp331 juta. Dengan capaian ini, Indonesia akan menjadi negara maju yang diakui secara internasional.
Meskipun berbagai tantangan dan hambatan menghadang, Jokowi tetap teguh dalam tekadnya. Dalam pidatonya, ia menyatakan bahwa Indonesia tidak boleh berharap akan mendapatkan pengakuan dan perlakuan istimewa tanpa usaha keras. Ia menekankan bahwa upaya keras dan semangat juang adalah faktor utama yang akan membawa Indonesia menuju kesuksesan. Presiden Jokowi mengingatkan bahwa perjalanan ini mungkin tidak mudah, tetapi dengan keteguhan dan kerja keras bersama, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk mengukir prestasi gemilang dalam kancah ekonomi global.
Dengan demikian, visi Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju melalui program hilirisasi tidak hanya menjadi semangat pemerintahan saat ini, tetapi juga sebuah tantangan yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk berkolaborasi, bekerja keras, dan tidak gentar menghadapi segala rintangan yang mungkin muncul di tengah jalan.