Listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan sebagian besar akan dipergunakan untuk melistriki Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional.
PT kayan Hidro Energi (KHE) akan segera membendung Sungai Kayan Kalimantan Utara pada akhir tahun 2019 guna dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Pembangunan PLTA ini ditargetkan menjadi yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 9.000 megawatt (MW). Proyek tersebut juga menjadi program pemerintah untuk terus memperbaiki bauran energinya termasuk energi berbasis air.
70 persen produksi listrik PLTA Kayan disalurkan ke kawasan industri
Direktur Operasional PT Kayan Hidro Energi Khaerony mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian secara menyeluruh baik secara teknis maupun lingkungan sejak 10 tahun lalu.
Oleh karenanya, PT KHE merasa optimis bahwa pembangunan PLTA tahap pertama akan dapat dimulai pada akhir tahun.
“Kita sudah prepare kajian dan kesiapan dari hulu sampai hilir, akhir tahun ini kita rencanakan mulai konstruksi,” ucap Khaerony kepada awak media di Jakarta, Rabu (21/8/2019) seperti dilansir dari Kontan.co.id.
Sebagai informasi, pembangunan PLTA Kayan akan dibagi dalam 5 tahap. Pertama akan dibangun PLTA Kayan 1 dengan kapasitas 900 MW. Dilanjutkan dengan PLTA Kayan 2 dengan target daya 1.200 MW.
Untuk PLTA Kayan 3 dan 4 akan dibangun dengan kapasitas masing-masing 1.800 MW dan PLTA Kayan 5 dengan kapasitas 3.200 MW.
Khaerony mengatakan, pada pembangunan PLTA Kayan 1 dan PLTA Kayan 2 terdapat selisih waktu satu tahun.
“Jadi pembangunan tahap kedua akan dimulai setahun setelah pembangunan tahap pertama selesai,” ungkap Khaerony.
Adapun pembangunan PLTA Kayan 2 ke PLTA Kayan 3 terdapat selisih waktu tiga tahun.
“Kalau tahap dua ke tahap tiga itu sekitar tiga tahun, ada jarak karena kita juga perlu menyiapkan insfratruktur,” katanya.
Secara keseluruhan, pembangunan PLTA Kayan 1-5 akan memakan waktu hingga 20 sampai 25 tahun. Namun listrik hasil produksi pembangkit listrik berbasis hidro di Sungai Kayan ini sudah dapat digunakan pada tahun 2024.
Khaerony mengatakan, listrik yang diproduksi oleh PLTA Kayan, 70 persennya akan diproyeksikan untuk melistriki Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di tanah kuning.
Di sisi lain, pihak perseroan juga berjanji, bahwa PLTA Kayan akan memberikan porsi sebesar 30 persen untuk didistribusikan ke seluruh daratan Kalimantan.