PT Unilever Indonesia Tbk mengalami perubahan besar dalam jajaran direksi dengan pengunduran diri tiga direktur utamanya dalam waktu singkat. Salah satunya adalah Ira Noviarti, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama perusahaan. Pengunduran dirinya, yang diumumkan pada 24 Oktober lalu, didasari oleh alasan pribadi yang menjadi motif keputusannya meninggalkan posisinya di emiten berkode UNVR.
Setelah Ira Noviarti, Shiv Sahgal dan Sandeep Kohli, dua direktur lainnya, juga mengajukan pengunduran diri sebulan kemudian, tepatnya pada Kamis (23/11). Alasan yang diungkapkan keduanya pun serupa, yakni alasan pribadi.
Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, Nurdiana Darus dalam surat resmi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), “Pengunduran diri Bapak Shiv Sahgal dan Bapak Sandeep Kohli dari posisi masing-masing selaku direktur perseroan sehubungan dengan alasan pribadi.”
Proses penggantian direksi ini akan melibatkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada 19 Desember mendatang. Meskipun tiga direktur utama kompak mengundurkan diri, Nurdiana Darus menegaskan bahwa kinerja perusahaan tidak akan terganggu, dan tidak akan ada dampak signifikan terhadap operasional perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan juga dipastikan tetap stabil.
Namun, perlu dicatat bahwa Unilever Indonesia mengalami dampak dari aksi boikot pro-Israel yang melanda Indonesia. Hal ini tercermin dari penurunan terus-menerus harga saham emiten berkode UNVR. Eksistensi Unilever Indonesia pun menjadi sorotan, mengingat perusahaan ini merupakan salah satu yang terdampak secara langsung oleh aksi boikot tersebut.
Dengan demikian, perubahan dalam direksi Unilever Indonesia tidak hanya menciptakan pergeseran internal, tetapi juga menjadi bagian dari dinamika eksternal yang mempengaruhi kondisi perusahaan di pasar Indonesia.
Demikian informasi seputar kondisi internal Unilever Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Freecaretips.com.