Aktivitas Industri Pariwisata Toraja Utara Tak Terganggu Bencana Sulteng

Bencana tsunami dan gempa beberapa waktu lalu di Sulawesi Tengah tak mempengaruhi industri pariwisata di Kabupaten Toraja Utara.

Beberapa waktu lalu bencana gempa dan tsunami melanda Palu, Donggala dan sekitarnya. Tentu saja industri pariwisata di daerah tersebut terganggu. Namun kejadian tersebut tidak memengaruhi aktivitas pariwisata di Kabupaten Toraja Utara. Hal ini setidaknya diungkapkan Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan.

Kalatiku Paembonan mengatakan, Pemkab Toraja Utara menjamin para wisatawan aman mengunjungi Toraja. Wisatawan silahkan berkunjung ke Toraja, terutama Toraja Utara masih dalam kondisi yang aman untuk dikunjungi.

Bahkan, lanjutnya wisatawan di Toraja Utara tetap melanjutkan liburan mereka secara nyaman dan aman.

“Wisatawan yang ingin berlibur ke Toraja pasti bisa tetap melanjutkan rencana perjalanan Anda,” ungkap Kalatiku seperti dikutip dari laman Kabarmakassar, Minggu (7/10/2018).

Kalatiku Paembonan menjelaskan pasca gempa dan tsunami di Palu dan Donggala di Sulteng tidak berdampak terhadap Toraja. Terkhusus pada pariwisata Rantepao yang sebagai pusat Industri Pariwisata Toraja berjarak sekitar 553 kilometer dari Kota Palu. Atau sekitar delapan jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan dari Kota Palu, Sulawesi Tengah.

“Semua lokasi wisata, hotel, restoran, bandara (Bandara Bua), jalan dan semua fasilitas pariwisata lainnya tidak ada yang rusak. Industri pariwisata di daerah Toraja tetap berjalan seperti biasa. Datang ke Toraja, menikmati budaya eksotis dan alam segar yang indah. Temukan Dataran Tinggi Suci Toraja,” kata Kalatiku Paembonan.

Tidah hanya itu saja, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara juga menyampaikan turut berduka cita atas bencana alam yang menimpa Sulawesi Tengah.

“Kami mengungkapkan belasungkawa dan simpati kami yang mendalam kepada semua korban,” ungkap Bupati Toraja Utara, Kalatiku menambahkan.