Inspirasi Bisnis dari seorang Jongos kini menjadi seorang Bos, dia adalah Bernardus Yosep Te Victoria. Cintai pekerjaan, terus belajar dan mencari ilmu, pantang menyerah, berikan pelayanan, itu adalah kata kunci untuk meraih kesuksesan.
Menurut Jos, panggilan akrabnya, jika Anda mencintai pekerjaan, akan memberikan kepuasan batin. Jangan jalani pekerjaan atau usaha jika Anda tidak sungguh-sungguh mencintai. Hal yang penting lainnya adalah jangan mencari uang. Carilah ilmu, maka uang akan mencari Anda.
Jos yang bangga disebut Jongos selalu melayani. “Saya itu dulu jongos karena bekerja sebagai office boy di ANTV. Kini juga masih jongos untuk memberikan pelayanan kepada mitra usaha dan jongos bagi keluarga,” ujar Jos saat peluncuran buku I’m Jongos.
Dari Jongos menjadi Bos. Mungkin itu yang tepat bagi Jos. Dia kini mampu menjadi entrepreneur sukses yang memiliki lima perusahaan. Valuasi perusahaannya mencapai belasan miliar rupiah.
Jos menjelaskan, bisnis pertamanya adalah Numedia yang merupakan perusahaan yang bergerak pada layanan digital signage untuk media luar ruang. Misalnya, layanan yang diberikan kepada salah satu store kenamaan Indonesia.
Kedua, Go Line, yakni aplikasi berbasis sistem antrean online. Misalnya, untuk diaplikasikan di rumah sakit. Ketiga, Numyseed Academy, yaitu kampus yang bergerak di bidang perhotelan dan pelayanan yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat. Keempat, Numotion, yang merupakan perusahaan yang bergerak di production house sekaligus graphic house. Kelima, Kamubisa.com, yang merupakan Web TV Channel yang menayangkan berbagai video tutorial.
Siapa sangka, titik balik pria berambut gimbal itu justru saat ia berprofesi sebagai seorang office boy. Tepat di tahun 1996, Jos memang memilih merantau ke Jakarta dengan bermodal ijazah SMA.
Dia pun kaget ketika melamar di ANTV ternyata gedungnya tinggi. “Ini sekali-kali saya masuk gedung tinggi. Saya pun bertanya kepada orang kalau mau ke lantai 7 caranya bagaimana,” ungkapnya.
Hanya bertahan 9 bulan di stasiun TV swasta itu, Jos kemudian diajak bos MTV Indonesia, Daniel Tumiwa, untuk bergabung.
“Profesi saya masih sama, sebagai office boy. Tidak ada kontrak kerja tetapi di MTV Indonesia bisa belajar apa saja, saya justru banyak menimba ilmu. Bahkan, Mas Daniel, menjadi guru saya yang selalu mengajari saya untuk terus berinovasi, termasuk mengajari saya tentang ilmu pemasaran,” ujar pria yang kemudian memilih bergabung di Vertigo, rumah produksi di mana salah satu pendirinya adalah Daniel Tumiwa.
Selepas dari Vertigo, Dia memutuskan untuk membangun bisnis Numedia. Dari sana, Jos terus mengembangkan sayap bisnisnya. Kini, ada lima perusahaan yang telah dibangun Jos. Menurutnya, kunci keberhasilannya dalam membangun bisnis adalah filosofi melayani.
Mulai dari melayani atasan dan pegawai di kantor ketika ia masih berprofesi sebagai office boy, hingga melayani karyawan, keluarga karyawan, dan klien ketika ia sudah menjadi pemimpin sekaligus pengusaha. Termasuk, melayani keluarganya di rumah.
Filosofi melayani itulah yang kemudian ia wujudkan dengan meluncurkan sebuah buku berjudul I’M Jongos. Jos mengungkapkan bahwa pada 2 tahun lalu, teman-temannya mendorong untuk membuat buku atau film terkait kisah hidupnya.
“Saya tidak begitu yakin. Selanjutnya, pada 2 bulan lalu, ketika mantan bos saya, Mas Daniel, berkunjung, dia meyakinkan saya untuk membuat buku. Alasannya, buku tersebut dapat menginspirasi mereka yang membaca.”
Salah satu prinsip lainnya yang dipegang Jos adalah mengganggap anak buah sebagai teman waktu di luar kantor. Sebaliknya, bekerja profesional ketika berada di kantor.
Jos pun berungkali menegaskan bahwa hidup itu drama. Pilihannya adalah mau menjadi sutradara, pemain, atau hanya menjadi penonton. “Nasib adalah kita sendiri yang menentukan. Bukan Tuhan yang menentukan nasib manusia, tetapi kita sendiri yang bisa menentukan nasib,” tegasnya.