Indonesia merupakan Negara yang pro investasi, hal tersebut diyakini dapat membuat banyak Negara dapat bekerja sama dengan Indonesia. Keinginan para paengusaha yang berada di luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia terus meningkat. Ini dikarenakan banyak ayng terus berkembang. Indonesia memiliki banyak tempat untuk berinvestasi. Lihat saja seperti sektor pariwisata.
Ada banyak ara pengusaha ayng berinvestasi di Indoneisa, salah satunya spot yang terbaik seperti pusat perbelanjaan dan tentunya seperti wisata. Lihat saja Bali dan sekitarnya. Ada banyak kawasan ekonomi khusus seperti Mandalika. Tempat tersebut nyatanya menjadi tempat yang patut untuk dijadikan lahan investasi dengan seperti itu akan membuat banyak orang berkeinginan berinvestasi di wilayah Indonesia.
Pembangunan khususnya di wilayah timur akan membuat Indonesia lebih merata. Hal tersebut juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Kita ketahui bahwa wilayah Indonesia timur merupakan wilayah yang sangat indah. Bagi orang yang datang ketempat tersebut akan berkeinginan kembali lagi. Ada banyak orang yang berminat ke kawasan seperti bali. Ini menjadi lahan yang bagus untuk berinvestasi.
Wilayah Bali dan kawasan seperti nusa tenggara akan bagus untuk investasi di mancanegara. Ada banyak orang yang melirik wilayah Bali dan aka nada banyak pengusaha yang ingin berinvestasi.
Indonesia akan menjadi lahan investasi yang sangat bagus. Ini menjadi salah satu daya tarik sendiri. Tentang bagaimana seorang akan berinvestasi di wilayah Indonesia Timur. Keuntungan yang besar akan diberikan jika saja ada investor yang ingin melakukan investasi di Indonesia. Para pengusaha investasi pun telah melirik beberapa wilayah yang bagus. Mandalika, Bali, dan banyak pulau yang ada di Indonesia.
Menguntungkan dan jangka panjang yang bagus meskipun BEP dari investasi sektor wisata tidak terlalu cepat. Ini akan bagus untuk orang yang berinvestasi. Lihat saja perkembangan ekonomi di Bali, ada tempat seperti Celukan Bawang. Tambahan Celukan Bawang hanyalah dari redaksi. Bukan perkataan dari menteri.