Stasiun KRL Karet Bakal Ditutup, Begini Dampaknya Bagi Penumpang!

Wacana penutupan Stasiun KRL Karet semakin menguat setelah Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan bahwa langkah tersebut menjadi bagian dari upaya optimalisasi ekosistem perkeretaapian di Jakarta. Stasiun Karet dinilai terlalu berdekatan dengan Stasiun BNI City, yang kini menjadi pusat penghubung utama.

Menurut Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha menjelaskam keputusan didasarkan pada efisiensi akses antar-stasiun.

“Stasiun Karet akan ditutup karena lokasinya sangat dekat dengan BNI City. Penumpang dapat berjalan kaki dengan mudah melalui selasar yang sudah tersedia,” ungkap Rudi soal penutupan Stasiun KRL Karet.

Penutupan Stasiun Karet diproyeksikan akan memengaruhi pola perjalanan penumpang KRL di kawasan tersebut. Meski demikian, pemerintah berkomitmen memastikan akses penumpang tetap efisien. Selasar penghubung antara Stasiun Karet dan BNI City telah dibangun untuk mempermudah mobilitas pengguna jasa kereta.

Rencana itu juga beriringan dengan peningkatan layanan kereta bandara. Stasiun Sudirman dipertimbangkan sebagai pemberhentian tambahan bagi kereta Bandara Soekarno-Hatta. Langkah tersebut diharapkan dapat menarik lebih banyak pengguna jasa kereta bandara, yang saat ini hanya mengangkut 1,5 juta penumpang per tahun dari target 10 juta.

Penutupan Stasiun KRL Karet masih menunggu finalisasi Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025, yang akan menjadi acuan resmi operasional. Selain itu, pemerintah tengah menerapkan berbagai kebijakan, seperti dynamic pricing dan tarif progresif, untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan.

Dengan ditutupnya Stasiun Karet, diharapkan ekosistem perkeretaapian dapat berjalan lebih optimal, meski tetap diperlukan sosialisasi kepada masyarakat agar transisi berjalan lancar.

Demikian informasi seputar penutupan Stasiun KRL Karet. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Freecaretips.Com.