PT Bank Tabungan Negara (BBTN) Tbk menargetkan proses akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) selesai pada semester I 2025. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
Menurut Nixon, rencana akuisisi Bank Victoria Syariah 100% saham BVIS telah mendapatkan persetujuan dari Menteri BUMN Erick Thohir dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pak Menteri juga sudah setuju, OJK juga sudah setuju di keterbukaan informasi. Kita rencanakan akhir semester 1 semua kelar,” ungkap Nixon.
Akuisisi ini menjadi langkah strategis BTN untuk memperkuat kinerja unit syariahnya, BTN Syariah, yang kini memiliki total aset sebesar Rp60 triliun. Nixon optimistis, dengan penggabungan BVIS, BTN Syariah dapat mencapai target aset Rp100 triliun dalam tiga tahun mendatang, terutama melalui optimalisasi bisnis perumahan berbasis KPR Syariah.
“Potensi market untuk KPR Syariah bisa mencapai 20-25%,” tambahnya.
Sebagai bagian dari konsolidasi perbankan syariah di Indonesia, Nixon juga membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lainnya di masa depan. Namun, ia menegaskan bahwa langkah tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
Proses akuisisi Bank Victoria Syariah saat ini masih berlangsung sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Sebelumnya, BTN telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) dengan para pemegang saham BVIS pada Rabu (15/1).
Nixon memastikan bahwa semua proses akan diselesaikan dengan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi.
Langkah itu menegaskan komitmen BTN dalam memperkuat sektor perbankan syariah di Indonesia, yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Dengan sinergi ini, BTN diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pengembangan ekonomi syariah nasional.
Demikian informasi seputar upaya BTN untuk akuisisi Bank Victoria Syariah. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Freecaretips.Com.
