Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Industropolis Batang resmi dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (20/03), di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Peresmian tersebut menandai perubahan status dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menjadi KEK Batang, dengan tujuan untuk menarik lebih banyak investasi dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada kementerian dan lembaga terkait yang telah berkolaborasi dalam pembangunan KEK Batang.
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga kita dapat meresmikan KEK Industropolis Batang,” ujar Prabowo.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa perubahan status KITB menjadi KEK Batang bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi.
Dengan status KEK, kawasan ini menawarkan berbagai fasilitas fiskal dan non-fiskal, termasuk kemudahan dalam perpajakan, kepabeanan, dan perizinan berusaha, yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi para investor.
KEK Batang mencakup area seluas 4.300 hektare, telah menarik investasi sebesar Rp17,95 triliun. Saat ini, 27 pabrik telah direncanakan untuk beroperasi di kawasan ini.
Dari jumlah tersebut, 7 pabrik telah beroperasi, 7 pabrik sedang dalam tahap konstruksi, dan 13 pabrik lainnya masih dalam persiapan. Beberapa sektor industri yang berinvestasi di KEK Batang mencakup panel surya, kaca, alas kaki, dan alat kesehatan.
KEK Industropolis Batang juga memberikan dampak signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, dengan lebih dari 7.000 tenaga kerja, 80% di antaranya merupakan tenaga kerja lokal dari Kabupaten Batang.
Proyeksi ke depan, dengan tambahan investasi senilai Rp75,8 triliun, kawasan tersebut diharapkan dapat menciptakan lebih dari 58.000 lapangan kerja baru, yang akan memperkuat ekonomi lokal dan nasional.
Demikian informasi seputar KEK Industropolis Batang. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Freecaretips.Com.