Nilai Fantastis Investasi Pariwisata Danau Toba

Tujuh Investor bersama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menandatangani perjanjian kerjasama investasi pariwisata. Investasi tersebut meliputi pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba dengan nilai Rp 6, 1 triliun dengan lahan seluas 77,5 hektar.

Penandatanganan perjanjian investasi pariwisata terselenggara pada acara IMF-World Bank 2018 di Sofitel Nusa Dua, Bali. Kerja sama investasi pariwisata di tandatangani oleh Dirut BPODT, Arie Prasetyo bersama dengan ketujuh investor disaksikan oleh Presiden Jokowi, Para Menteri, dan Dubes negara sahabat.

Hadir pula Tenaga Ahli Menteri Pariwisata dan Ketua Pokja Bidang Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, Hiramsyah S Thaib. Ketujuh investor diwakili oleh Bachtiar Karim (PT Gaia Toba Mas), Berlinton Siahaan (PT Agung Concern), David Makes (PT Alas Rimbawan Lestari), Erwin Hutabrat (PT Gamaland Toba Properti), Suhendro Santosa (PT Crystal Land Development), Surya Darmadi (PT Asset Pacific) dan Wiraseno (PT Arcs House – Jambuluwuk).

BPODT memastikan para investor yang investasi pariwisata di kawasan Danau Toba, untuk melakukan pengembangan dengan Eco-tourism. Dengan pengembangan pariwisata yang menjaga lingkungan, melibatkan pemberdayaan sosial ekonomi setempat. Selain itu juga menjaga kearifan lokal dan tradisi warisan budaya sekitar Danau Toba.

Arie Prasetyo, BPODT menyambut baik investor yang investasi pariwisata Danau Toba dengan komitmen tinggi dalam mengembangkan eco-tourism.

“Kerja sama yang terjalin ini tidak hanya mengenai solusi investasi saja. Kami bersama-sama dengan para investor akan memastikan bahwa proses pengembangan berjalan sesuai dengan pendekatan eco-tourism yang menjaga keharmonisan alam, manusia dan aspek spiritual,” kara Arie dalam siaran pers BPODT.

Lebih lanjut Arie menjelaskan, sejak kerja sama ini ditandatangani, para investor akan mulai melakukan pengembangan dengan membangun fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata. Meliputi hotel dan resort berstandar internasional, MICE (meeting, incentive, convention and exhibition), agro-forestry, pertanian organik, wisata desa, pendidikan tentang pariwisata dan pemberdayaan sosial-ekonomi yang memungkinkan masyarakat di wilayah pariwisata Danau Toba dan sekitarnya menjadi sejahtera.

Sementara itu, Hiramsyah S. Thaib, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata dan Ketua Pokja Bidang Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas. Beliau mengatakan, untuk mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas dunia, peran sektor swasta dalam pengembangan kawasan ini sangat penting.