Melestarikan Kain Ulos Melalui Sektor Pariwisata

Melestarikan budaya Kain Ulos bisa dengan salah satu jalan yaitu melalui sektor pariwisata. Melalui sektor tersebut perekonomian para penenun juga akan lebih baik lagi.

Demi meningkatkan regenerasi penenun Kain Ulos, Devi Pandjaitan boru Simatupang dan puterinya Kerri Na Basaria menggagas pameran Ulos, Hangoluan & Tondi. Harapannya, melalui sektor pariwisata budaya Ulos biisa bangkit kembali.

Istri beserta anak perempuan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tersebut merasa resah karena melihat budaya Ulos mengalami krisis regenerasi. Menko Luhut mengaku bangga dengan capaian puterinya. Karena, Kerri sanggup mengemas pameran Ulos secara milenial. Karena sasarannya memang anak-anak muda.

Luhut Pandjaitan mengatakan, anak bungsunya tersebut banyak melewatkan masa pendidikan di luar negeri. Tetapi Menko Luhut selalu berpesan agar tidak melupakan jati diri. Sebagaimana saat sektor pariwisata Danau Toba berkembang, Kerri kembali ke Indonesia dan mengembangkan Ulos sesuai dengan keinginannya.

Image : Bapak @triawanmunaf

Menko Luhut mengungkapkan, kain khas Sumatera Utara ini sudah mendunia. Ulos digunakan oleh para petinggi dari berbagai negara pada Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Washington, Amerika Serikat.

“Kebanggaan tak terhingga saat melihat Ulos Harungguan menyentuh bahkan melingkari leher para petinggi asing di acara pertemuan bergengsi,” katanya.

Sedangkan Devi Pandjaitan mengaku rela puluhan koleksi berharganya dipamerkan demi tujuan baik. Apalagi pameran ini sifatnya kegiatan sosial. Tujuannya untuk melestarikan dan meregenerasi penenun Ulos.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, tenun Ulos mesti diinkubasi. Agar bisa menjadi industri kreatif. Menurutnya, Ulos tidak mudah lekang dengan panas, dan tidak lapuk dari hujan. Ulos juga bisa membantu sektor pariwisata Danau Toba untuk menjadi destinasi utama kelas dunia dan UNESCO global Geopark. Pasalnya, ada tiga buah penilaian, di antaranya biodiversity, geodiversity, dan culture diversity yang salah satunya Ulos, yang memiliki sejarah sangat panjang.

“Poinnya untuk membantu Danau Toba jadi UNESCO global geopark. Oleh karena itu kita harus melestarikan Ulos. Saya sarankan Ulos didaftarkan pada UNESCO, Saya akan bantu mendapatkan itu,” sebut Menpar Arief Yahya.

Menteri asal Banyuwangi ini menambahkan, kalau serius Indonesia bisa mendapatkan UNESCO heritage ulos. Imbasnya nanti makin mudah menjual Danau Toba sebagai destinasi utama dunia.