Proyeksi Bisnis Industri Fintech Pinjol: Antisipasi Lonjakan Permintaan di Ramadan 2024

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memproyeksikan penyaluran industri fintech atau jasa pinjaman online (pinjol) pada momentum Ramadan 2024 akan mengalami peningkatan signifikan. Menurut Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar, asosiasi menargetkan pertumbuhan pendanaan di industri financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending sebesar 12%.

“Industri fintech lending cenderung melihat peningkatan penyaluran pendanaan menjelang Ramadan karena permintaan yang meningkat,” ujar Entjik kepada Bisnis. Meskipun demikian, Entjik juga mengingatkan akan potensi inflasi dan lonjakan kredit macet yang menjadi tantangan yang perlu dihadapi fintech P2P lending menjelang Ramadan 2024.

Menurut Entjik, penyelenggara fintech P2P lending perlu melakukan analisis dan pemantauan lebih lanjut terhadap faktor-faktor di lapangan yang mempengaruhi dinamika permintaan secara langsung. “Mitigasi yang tepat perlu dilakukan untuk menekan angka kredit macet, seperti peningkatan analisis risiko dan pemantauan yang lebih ketat terhadap pinjaman yang diberikan,” tambahnya.

Entjik menegaskan pentingnya mengutamakan perlindungan konsumen dan manajemen risiko yang efektif dalam menjaga keberlanjutan industri. Selain itu, hal tersebut juga membuka jalan bagi inklusi keuangan yang lebih luas, memperkuat posisi fintech sebagai katalis positif dalam masyarakat.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah memperingatkan masyarakat tentang potensi inflasi pada momentum Ramadan tahun ini. Komoditas pangan, seperti daging ayam ras, minyak goreng, beras, dan lainnya, berpotensi memberikan andil terhadap inflasi pada momen Ramadan. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, mengatakan bahwa secara historis, tekanan inflasi cenderung meningkat pada periode tersebut.

Dengan proyeksi peningkatan bisnis fintech pinjol menjelang Ramadan 2024, industri tersebut diharapkan mampu menghadapi tantangan serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan langkah-langkah yang tepat dalam manajemen risiko dan pemantauan yang cermat, diharapkan pertumbuhan bisnis fintech pinjol dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua pihak.

Demikian informasi seputar perkembangan usaha industri fintech di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Freecaretips.Com.