Kementerian PUPR Mulai Bangun IPAL Futuristik Sebagai Investadi di IKN Nusantara: Gelontoran Dana Capai Rp638,8 Miliar

Investasi di IKN Nusantara masih terus semakin deras. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dengan investasi sebesar Rp638,8 miliar. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menekankan bahwa proyek ini tidak hanya tentang pemindahan kota dan bangunan pusat pemerintahan, tetapi juga tentang penciptaan pusat perkotaan modern dengan mengusung konsep IKN Nusantara sebagai Future Smart Forest City of Indonesia.

Dalam pelaksanaan teknisnya, skema pengolahan air limbah di IKN Nusantara menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) yang bekerja melalui jaringan perpipaan untuk memproses air limbah domestik di IPAL. Sistem ini bekerja secara terintegrasi dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Investasi di IKN Nusantara dengan penerapan teknologi MBBR ini bertujuan untuk mengolah limbah domestik agar memenuhi standar kualitas sebelum diolah kembali atau dibuang ke lingkungan, yang sejalan dengan konsep IKN Nusantara sebagai smart city dan kota modern berkelanjutan.

Alfrits Steeve Willy Makalew, Kasi Pelaksanaan Wilayah II Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa IPAL yang sedang dibangun, yaitu IPAL 1,2, dan 3, memiliki kapasitas total 5000 m3/hari untuk melayani Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.

“Sarana dan prasarana pengolahan air limbah ini akan menerapkan standar kualitas air limbah sesuai KPI yang ditetapkan dalam Basic Engineering Design (BED) dan sesuai visi pembangunan IKN,” ungkap Alfrits.

Pembangunan IPAL 1,2, dan 3 di IKN telah dimulai dengan progres 7% dan direncanakan selesai pada Desember 2024. Proyek investasi di IKN Nusantara ini mendapatkan dana dari APBN dengan nilai kontrak sebesar Rp638,8 miliar. Infrastruktur ini akan terintegrasi dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu untuk memaksimalkan pengelolaan sanitasi di satu lokasi.

Sementara itu, lumpur sedimentasi yang dihasilkan dari IPAL 1,2, dan 3 sebesar 15 ton/hari akan diolah di TPST 1, dan residu pengolahan akan diurug di Unit Pengurukan Residu (UPR) yang terletak 14 km dari TPST 1. Air lindi dari TPST 1 akan diolah di IPAL 1 setelah melalui proses pengolahan pendahuluan di TPST 1. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengelolaan air limbah dan sanitasi di IKN Nusantara dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar investasi di IKN Nusantara. Untuk berita investasi, bisnis dan ekonomi terkini lainnya hanya di Freecaretips.com.